} .leaderboard{ padding-top: 20px; margin-bottom: -10px; }

Apa Itu Standard Deviation?

Apa Itu Standard Deviation?

Standard Deviation adalah statistik yang mengukur dispersi dataset relatif terhadap rata-rata dan dihitung sebagai akar kuadrat dari varians. Standard Deviation dihitung sebagai akar kuadrat dari varians dengan menentukan deviasi setiap titik data relatif terhadap mean.

Jika titik data lebih jauh dari rata-rata, ada penyimpangan yang lebih tinggi dalam kumpulan data. Dengan demikian, semakin menyebar data, semakin tinggi standard deviation.

TAKEAWAYS UTAMA:

  • Deviasi standar mengukur dispersi kumpulan data relatif terhadap rata-ratanya.
  • Ini dihitung sebagai akar kuadrat dari varians.
  • Standard Deviation, di bidang keuangan, sering digunakan sebagai ukuran risiko relatif suatu aset.
  • volatile stock memiliki standard deviation yang tinggi, sedangkan deviasi stock blue-chip yang stabil biasanya agak rendah.
  • Sebagai sisi negatifnya, standard deviation menghitung semua ketidakpastian sebagai risiko, bahkan jika itu menguntungkan investor, seperti pengembalian di atas rata-rata.

Memahami Standard Deviation

Deviasi standar adalah pengukuran statistik di bidang keuangan yang, bila diterapkan pada tingkat pengembalian tahunan suatu investasi, menjelaskan volatilitas historis investasi tersebut.

Semakin besar standard deviation sekuritas, semakin besar varians antara setiap harga dan rata-rata, yang menunjukkan kisaran harga yang lebih besar. Misalnya, volatile stock memiliki standard deviation yang tinggi, sedangkan deviasi stock blue-chip yang stabil biasanya agak rendah.

Apa Arti High Standard Deviation?

Standard deviation yang besar menunjukkan bahwa ada banyak varians dalam data yang diamati di sekitar mean. Hal ini menunjukkan bahwa data yang diamati cukup tersebar. Sebuah standard deviation kecil atau rendah akan menunjukkan sebaliknya bahwa banyak data yang diamati berkerumun erat di sekitar rata-rata.

Bagaimana Menemukan Standard Deviation Dengan Cepat?

Jika distribusi beberapa data yang diamati secara visual, maka dapat dilihat apakah bentuknya relatif skinny vs fat. Distribusi yang lebih fat memiliki standard deviation yang lebih besar.

Sumber: Investopedia