Rating kredit El Salvador terancam di tengah adopsi Bitcoin memberi peringatan S&P global
S&P Global percaya pengakuan El Salvador terhadap Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah telah membawa implikasi negatif secara langsung untuk rating kreditnya.
Lembaga rating kredit Standard and Poor (S&P) Global percaya bahwa El Salvador telah sangat merusak rating kreditnya setelah memberlakukan undang-undang Bitcoin yang mengakui BTC sebagai alat pembayaran yang sah secara nasional pada 7 September.
Menurut laporan 16 September dari Reuters, Bitcoin El Salvador memaparkan ekonominya pada resiko keuangan yang signifikan dan dapat menimbulkan tantangan bagi industri pinjaman negara.
Badan kredit itu juga percaya bahwa langkah itu juga dapat mengurangi peluang El Salvador untuk mengamankan perjanjian pinjaman $1 Milliar yang di carinya dari dana moneter internasional (IMF).
“Resiko yang terkait dengan adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di El Salvador tampaknya lebih besar dari potensi manfaatnya,” kata S&P Global, menekankan implikasi negatif langsung dari undang-undang Bitcoin untuk rating kredit negara tersebut.
Lembaga rating kredit internasional menawarkan pandangan suram untuk rating El Salvador di tengah menjelang adopsi BTC.
Sebelum presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan niatnya agar negara itu mengakui BTC sebagai alat pembayaran yang sah pada juni tahun ini, Fitch telah menilai negara itu beresiko tinggi dengan pandangan negatif, dengan nilai B- pada april 2020.
Sementara presiden Nayib Bukele mempertahankan rating persetujuan yang tinggi di antara penduduk Salvador, kepemimpinan dan pemerintahanya telah menghadapi reaksi keras dengan memberlakukan Undang-Undang Bitcoin meskipun tingkat melek Crypto di negara itu rendah.
Tampaknya juga ada dorongan ke luar negeri dari lembaga keuangan seperti Bank Dunia dan IMF, yang keduanya telah mengulangi sentimen hati-hati bulan ini mengenai adopsi BTC sebagai alat pembayaran yang sah.
Juru bicara IMF Garry Rice menyatakan dalam konferensi pers pada 16 September sementara dana tersebut masih dalam diskusi dengan El Salvador mengenai program dukungan potensial, itu tidak mengubah pendirianya bahwa konsekuensi dari adopsi BTC bisa “Mengerikan”.
“Potensi program IMF untuk El Salvador sedang di bahas. Sekali lagi tujuanya jelas: pertumbuhan, stabilitas keuangan, dan sebagainya. Mengenai masalah Bitcoin spesifik, saya pikir sudah cukup jelas dalam pernyataan publik kami.” kata Rice.
Pada 7 September, juru bicara Bank Dunia mengatakan kepada Reuters bahwa, “Sementara pemerintah memang mendekati kami untuk meminta bantuan tentang Bitcoin, ini bukanlah sesuatu yang dapat di dukung oleh Bank Dunia mengingat kekurangan lingkungan dan transparansi.”
Sumber : Cointelegraph