} .leaderboard{ padding-top: 20px; margin-bottom: -10px; }

Agoric Atasi Hambatan Developer Web2 untuk Beralih ke Web3

Agoric Atasi Hambatan Developer Web2 untuk Beralih ke Web3

Banyak pengembang di dunia Web2 menghadapi kesulitan ketika mencoba untuk memahami dan menggunakan bahasa pemrograman khusus yang diperlukan dalam smart contract di ekosistem blockchain. Kondisi ini menciptakan jurang antara Web2 dan Web3 yang perlu diatasi, dan beberapa proyek kripto berupaya untuk menawarkan solusi inovatif dalam mengatasi tantangan ini. Salah satu proyek yang memimpin dalam upaya ini adalah Agoric.

Agoric berkomitmen untuk mengatasi kesenjangan antara Web2 dan Web3 dengan pendekatan kolaboratif dan alat-alat yang revolusioner. Mereka memahami bahwa para pengembang Web2 sering kali kesulitan untuk beradaptasi dengan ekosistem Web3 yang berbeda secara signifikan.

Agoric Mempermudah Developer Web2 untuk Beralih ke Web3

Apa yang membedakan Agoric dari banyak proyek lain dalam dunia Web3 adalah kemampuannya untuk memungkinkan pengembangan smart contract menggunakan bahasa pemrograman yang sangat populer, yaitu JavaScript, yang secara luas digunakan di dunia Web2. Dengan pendekatan ini, para pengembang Web2 dapat bermigrasi ke dunia Web3 tanpa perlu menguasai bahasa pemrograman yang khusus digunakan dalam smart contract.

Dean Tribble, CEO Agoric, menjelaskan bahwa pemilihan JavaScript sebagai bahasa pemrograman smart contract mereka didasarkan pada popularitasnya dalam pengembangan Web2. Keputusan ini memungkinkan banyak pengembang yang sudah terbiasa dengan JavaScript untuk memulai pengembangan smart contract dengan lebih mudah. Dean juga menekankan bahwa Agoric telah bekerja keras untuk memastikan keamanan default dalam penggunaan JavaScript, yang merupakan langkah signifikan dalam membangun ekosistem yang aman bagi para pengembang smart contract.

Selain menghadirkan solusi untuk masalah bahasa pemrograman, Agoric juga memberikan perhatian yang serius terhadap keamanan smart contract. Mereka telah melakukan perbaikan terhadap berbagai kategori kerentanan keamanan yang kompleks, menciptakan ekosistem yang lebih aman dan terpercaya bagi para pengembang.

Agoric juga mendukung interoperabilitas dengan blockchain lain melalui protokol Inter-Blockchain Communication (IBC). Ini memungkinkan Agoric untuk berkolaborasi dengan blockchain lain dengan lebih mudah, membuka peluang untuk pertukaran aset lintas blockchain yang lebih efisien dan kolaborasi yang lebih luas dengan proyek-proyek blockchain lain.

Dengan pendekatan inovatif ini, Agoric sedang aktif dalam mengurangi kesenjangan antara Web2 dan Web3, memberikan pengembang Web2 kesempatan yang lebih besar untuk meraih manfaat dari ekosistem blockchain yang berkembang pesat.

Fungsi Eksekusi Smart Contract di Agoric didukung oleh Agoric Virtual Machine, yang dikenal dengan nama SwingSet. SwingSet berperan sebagai lingkungan virtual di mana smart contract di blockchain Agoric beroperasi. Seperti EVM (Ethereum Virtual Machine) di Ethereum, SwingSet mendukung eksekusi smart contract yang aman dan efisien.

Fungsi Eksekusi Smart Contract di Agoric didukung oleh Agoric Virtual Machine, yang dikenal dengan nama SwingSet. SwingSet berperan sebagai lingkungan virtual di mana smart contract di blockchain Agoric beroperasi. Seperti EVM (Ethereum Virtual Machine) di Ethereum, SwingSet mendukung eksekusi smart contract yang aman dan efisien.

Dalam hal transfer aset digital, Agoric menggunakan Electronic Rights Transfer Protocol (ERTP) sebagai standar token mereka. ERTP mempermudah proses transfer token dan aset digital lain dalam bahasa JavaScript, memberikan tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam ekosistem Agoric.

Dengan fitur-fitur dan keunggulan inovatif ini, Agoric telah menjadi platform yang kuat bagi para pengembang untuk dengan cepat dan efisien membangun aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan smart contract. Selain itu, Agoric juga membantu pengembang Web2 yang ingin beralih ke pengembangan Web3 tanpa hambatan yang signifikan.

Langkah Strategis Agoric dalam Menjawab Tantangan Pengembangan Web3

Web3 masih menghadapi beberapa tantangan, seperti lambatnya inovasi, kurva pembelajaran yang curam, kekurangan oracle, dan kekurangan developer. Agoric pertama kali diluncurkan pada tahun 2018, dan telah berhasil merespons tantangan pengembangan ini dengan cepat dan efektif. Melalui Agoric Foundation, proyek ini berhasil meningkatkan pertumbuhan pengguna yang signifikan serta menjaga stabilitas nilai tokennya, yakni BLD.

Salah satu keputusan paling penting yang diambil oleh Agoric adalah integrasi dengan Chainlink, protokol oracle yang terpercaya. Integrasi dengan Chainlink adalah langkah penting untuk mengatasi hambatan pengembangan dan mendukung proyek-proyek DeFi.

Gambar: Kerjasama Agoric dengan Chainlink Sumber: Blog Agoric

Selain itu, Agoric dan BytePitch berkolaborasi untuk meluncurkan Agoric Bootcamp, program pelatihan yang dirancang untuk mendidik pengembang Web3 dan membangun komunitas yang lebih kuat.

Agoric adalah jembatan yang menghubungkan Web2 dan Web3. Dengan fokus pada kolaborasi dan kemudahan pengembangan, Agoric membuat transisi dari Web2 ke Web3 menjadi lebih mudah dan cepat.

Agoric adalah platform kuat untuk membangun dApps dan smart contract. Dengan dukungan JavaScript, keamanan yang ditingkatkan, dan interoperabilitas, Agoric memudahkan developer untuk membangun aplikasi yang aman dan dapat diakses dari berbagai blockchain. Integrasi dengan Chainlink dan pendidikan developer memperkuat fondasi proyek ini, menjadikan Agoric sebagai pilihan yang ideal untuk developer yang ingin membangun aplikasi blockchain yang inovatif.

Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut, silahkan kunjungi Official Website Agoric.