} .leaderboard{ padding-top: 20px; margin-bottom: -10px; }

Mark Zuckerberg Makin Kaya Berkat Metaverse dan AI

Mark Zuckerberg Makin Kaya Berkat Metaverse dan AI

Mark Zuckerberg, pendiri Facebook yang kini bernama Meta, semakin kaya raya. Kekayaannya kini mencapai US$201 miliar, menempatkannya di urutan keempat orang terkaya di dunia. Kenaikan drastis ini didorong oleh keberhasilan Meta dalam mengembangkan teknologi metaverse dan kecerdasan buatan (AI).

Saham Meta saat ini diperdagangkan sekitar $567 per lembar, kenaikan lebih dari enam kali lipat dari titik terendahnya di November 2022 yang sekitar $88 per lembar.

Setahun setelah rebranding, saham Meta anjlok dari harga di kisaran $300 hingga mencapai titik terendahnya pada November 2022, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap peralihan perusahaan menuju pengalaman augmented reality dan fokusnya pada pengembangan AI saat itu.

Sejak itu, setengah dari 10 perusahaan paling berharga di dunia, termasuk Apple, Google, Nvidia, dan Microsoft, mulai mengembangkan perangkat keras metaverse.

Menurut Bloomberg, kekayaan bersih Zuckerberg per September 2024 menempatkannya di belakang Elon Musk, pendiri Amazon Jeff Bezos, dan pengusaha asal Prancis Bernard Arnault.

Lonjakan Saham Meta

Saham Meta mengalami lonjakan signifikan sejak perusahaan berganti nama menjadi Meta pada Oktober 2021. Meskipun sempat anjlok pada akhir tahun 2022 akibat kekhawatiran investor terhadap fokus perusahaan pada metaverse, saham Meta kini kembali meroket. Kenaikan ini menunjukkan bahwa investor mulai percaya dengan visi Zuckerberg untuk membangun masa depan digital.

Metaverse dan AI Jadi Andalan

Meta terus berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan teknologi metaverse dan AI. Baru-baru ini, Meta meluncurkan kacamata augmented reality Orion yang memungkinkan pengguna melihat tampilan virtual di dunia nyata. Selain itu, Meta juga memperkenalkan headset virtual reality Quest 3S yang lebih canggih.

Tantangan dan Penyesuaian

Meskipun begitu, perjalanan Meta dalam membangun metaverse tidak selalu mulus. Perusahaan sempat memangkas anggaran untuk divisi metaverse-nya akibat kerugian yang cukup besar. Namun, Meta tidak menyerah dan kini lebih fokus pada pengembangan teknologi AI.

Fokus Baru pada AI

Zuckerberg melihat AI sebagai kunci untuk masa depan Meta. Perusahaan telah merilis beberapa model AI open-source dan terus mengembangkan teknologi AI lainnya. Fokus pada AI ini diharapkan dapat membawa Meta ke level yang lebih tinggi lagi.

Kenaikan kekayaan Zuckerberg menunjukkan bahwa investasi Meta dalam teknologi masa depan, seperti metaverse dan AI, mulai membuahkan hasil. Namun, perjalanan Meta masih panjang dan penuh tantangan. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya dari perusahaan teknologi raksasa ini.

Sumber: Cointelegraph