} .leaderboard{ padding-top: 20px; margin-bottom: -10px; }

Apa Itu Token Lockup?

Apa Itu Token Lockup?

Istilah token lockup mengacu pada periode waktu tertentu di mana token cryptocurrency tidak dapat ditransaksikan atau diperdagangkan. Biasanya, penguncian ini digunakan sebagai strategi pencegahan untuk mempertahankan nilai jangka panjang yang stabil dari aset tertentu. Ini dapat membantu mencegah pemegang tas besar untuk menjual token mereka sekaligus di pasar, yang kemungkinan akan menyebabkan harga turun dengan sangat cepat.

Umum untuk melihat aksi jual besar-besaran setelah Initial Coin Offerings (ICO) di mana investor awal (atau bahkan tim proyek) akhirnya menjual kepemilikan mereka tepat setelah cryptocurrency menyentuh pasar, menyebabkan penurunan harga yang besar. Jadi penguncian token digunakan untuk menghindari hal ini terjadi dan mereka membawa tingkat kepercayaan ekstra kepada calon peserta penjualan token.

Penguncian token juga bisa disebut periode vesting. Ini sering ditetapkan sebagai satu atau dua tahun setelah peluncuran cryptocurrency. Misalnya, jika sebuah startup membuat cryptocurrency dan meluncurkannya melalui ICO, mereka dapat menentukan periode penguncian untuk tim selama dua tahun, yang berarti bahwa tidak ada anggota tim yang dapat mengakses token mereka sebelum periode penguncian berakhir. Ini membawa sentimen positif tentang proyek dan tim karena kemungkinan akan membuat mereka tetap termotivasi untuk fokus pada pekerjaan jangka panjang, tanpa mengkhawatirkan nilai pasar token mereka.

Perlu dicatat bahwa token (atau koin) yang dikunci bukan bagian dari suplai yang beredar dan oleh karena itu tidak dipertimbangkan dalam analisis teknis yang dilakukan oleh pembuat grafik dan pedagang.

Sumber: Binance Academy